Jumat, 04 Februari 2011

Candi Dasar Laut

Posted by Dzaky Kurniawan 23.06, under | No comments

Keberadaan bentuk bangunan menyerupai candi, namun sebenarnya taman pura di dasar laut kawasan Teluk Pemuteran, Kabupaten Buleleng, wilayah utara Bali, ternyata bukan misteri.

Taman pura bawah laut atau "underwater temple garden" Pemuteran yang sempat menghebohkan dunia itu, merupakan areal penyelaman tambahan ketiga di kawasan Tangkad Jaran, Pemuteran, yang selama ini juga sudah dikenal sebagai salah satu objek wisata di Bali.

"Itu kami bangun sejak tahun 2005 pasca-krisis menyusul terjadinya bom Bali kedua, dengan bantuan dana dari AusAid," kata Chris Brown, Koordinator Reef Garderner Pemuteran, kepada penulis seusai menemani penyelaman di kawasan tersebut.

Obyek penyelaman yang sempat dihebohkan sebagai candi misterius, termasuk mengundang perhatian Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwanda itu, berada di kedalaman 15 - 28 meter pada areal dasar laut seluas 2.500 meter persegi.

Di dalam areal taman laut itu kondisinya tertata apik, dengan candi bentar atau model gerbang khas Bali berukuran tinggi empat meter dan sepuluh patung batu ukuran besar.

Menurut Chris Brown, struktur candi bentar ditenggelamkan tahun 2005 setelah Pemuteran mendapat penghargaan ASEANTA sebagai kawasan wisata konservasi lingkungan.

Di tahun 2006, sejumlah patung batu ditenggelamkan sebagai pelengkap taman pura bawah air tersebut. "Terumbu karang mampu tumbuh subur di media batu beton dan cadas, seperti yang anda lihat," ucapnya.

Menurut Chris Brown yang juga pemilik ReefSeen Dive Centre, Teluk Pemuteran secara alamiah memiliki sejumlah tempat penyelaman. Namun perubahan iklim dan ketidakpahaman masyarakat nelayan untuk memelihara sumber daya itu, mengakibatkan terumbu karang di kawasan Pemuteran hancur.

Setelah program rehabilitasi dan konservasi pesisir menggunakan system "biorock" berhasil, masyarakat dan pelaku industri wisata di Pemuteran membangun sejumlah tempat penyelaman baru sebagai pelengkap objek yang telah ada.

Selain memperkaya produk wisata, penambahan objek tersebut juga digunakan sebagai tempat berlatih dalam upaya meningkatkan keahlian dan kinerja kelompok tukang kebun laut (reef garderner) yang berjumlah 20 orang di Pemuteran.

Tukang kebun laut itu, menurut Chris Brown, bertugas memelihara keberadaan struktur "biorock" di Pemuteran. Mereka juga dibantu oleh staf dari masing- masing usaha wisata di sekitar Pemuteran.

Objek tambahan tersebut, jelasnya, berupa tempat penyelaman yang dibangun berdasarkan rancangan masyarakat Pemuteran. Objek diletakkan di sepanjang kawasan penyelaman Tangkad Jaran, khususnya pada areal- areal yang mengalami kerusakan terumbu karang.

Pembangunan objek penyelaman baru dimulai tahun 2005 yang mendapat dukungan dana dari AusAID sebesar 23.035 dolar Australia atau saat itu setara sekitar Rp155,87 juta.

Lokasi pertama bernama Canyon Wreck, di kedalaman 28 meter, berupa bangkai kapal bugis berukuran 30 meter. Site kedua di kedalam 25- 14 meter bernama Ships Graveyard (kuburan kapal).

Di lokasi itu ditenggelamkan kapal bugis berukuran 24 meter dan sembilan perahu tradisional lainnya. Di lokasi penyelaman Ships Graveyard juga telah berfungsi dua struktur biowrecks.

Satu struktur berupa sebuah bangkai kapal madura berukuran sembilan meter. Satunya lagi merupakan struktur besi stenlis berukuran 12 kali tiga meter berbentuk kapal boat.

Bio wreck tersebut berada di kedalaman 7-10 meter dan jika biorock menggunakan tenaga listrik untuk pembentukan karangnya, bio wreck sudah memanfaatkan listrik tenaga matahari (solar panel). "Kami juga akan mengalihkan sistem biorock dari listrik PLN ke solar panel,"? imbuh Christ Brown.


0 komentar:

Posting Komentar